Tips Membeli Ponsel di Marketplace Agar Tidak Tertipu
Berawal dari datangnya dua orang teman saya membawa smartphone dari pabrikan ternama meminta saya untuk memperbaiki handphonenya yang mati total. Dari penuturan keduanya, handphone tersebut baru dibeli beberapa bulan di salah satu marketplace populer di Indonesia dalam kondisi baru dan dus juga tersegel rapi saat barang tiba di rumah.
Singkat cerita, saya pun bongkar kedua handphone tersebut dengan modal skill yang saya punya saat setahun yang lalu masih aktif berkerja sebagai teknisi handphone. Dan benar juga apa yang saya kira sebelumnya, ternyata kedua handphone tersebut handphone rekondisi alias handphone yang memiliki cacat dari pabriknya. Pabrik handphone sendiri pastinya mengecek 100% secara fisik dan nonfisik. Nonfisik disini maksudnya semua fitur yang terdapat pada handphone tersebut bekerja dengan sempurna atau tidak.
Saya kira semua pabrik yang memproduksi barang-barang jadi pastinya memiliki standard kualitas yang mereka terapkan. Jadi pastinya pabrik handphone juga demikian. Saat melalui tahap pengecekan atau quality control pasti handphone yang reject / defect / cacat tidak akan diteruskan untuk dipack. Namun akan dipisah dan disingkirkan dan mesin handphone tersebut nantinya akan masuk ke gudang barang reject. Info ini saya dapatkan dari teman saya yang bekerja sebagi salah satu supervisor produksi di pabrik produksi handphone di wilayah Tangerang.
Namun dibalik itu semua, teman saya juga berkata jika ada saja oknum orang dalam yang nakal, yang menggelapakan mesin handphone yang caat tersebut untuk kemudian dijual di luar, khusunya kepada counter-counter handphone kelas kakap untuk kemudian oknum counter-counter tersebut merakit mesin hendphone yang reject menjadi handphone baru dan dijual di pasaran. Baik secara online maupun offline.
Belum ada Komentar untuk "Tips Membeli Ponsel di Marketplace Agar Tidak Tertipu"
Posting Komentar